Jumat, 04 Maret 2016

Motivasi Siswa dalam Belajar Matematika

Motivasi Siswa dalam Belajar Matematika
A.      Pendahuluan
Negeri Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang banyak, tetapi sumber daya manusia itulah yang menjadi masalah, karena tidak didukung oleh keterampilan. Masalah pendidikan adalah salah satu penyebabnya. Untuk mengatasinya, kini pemerintah Indonesia mewajibkan anak-anak Indonesia sekolah sembilan tahun, tetapi ada beberapa daerah di Indonesia yang sudah menggratiskan sekolah hingga 12 tahun seperti  di kota Padang.
Pelajaran yang mendasar bagi siswa salah satunya adalah matematika. Ilmu matematika sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dll. Walaupun ilmu matematika sangat penting tapi masih ada siswa yang belum memiliki motivasi dalam belajar matematika. Motivasi belajar merupakan keinginan atau dorongan pada diri sendiri baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan suatu perbuatan dengan tujuan tertentu.
Pada tingkatan dasar biasanya siswa belum menghadapi masalah yang berarti karena itu bersifat dasar. Pada sekolah menengah pertama dan atas, mulai ada siswa yang mulai tidak termotivasi dalam belajar matematika. Padahal pelajaran matematika menciptakan keterampilan berpikir kritis, kreatif, keterampilan mengorganisir otak dan keterampilan analisis.
Tidak termotivasinya siswa ini disebabkan banyak faktor seperti masalah keremajaan, guru yang tidak bisa memahami kondisi siswanya, masalah pemahaman konsep bagi siswa, masalah psikologis dan psikis siswa, masalah teman sepergaulan,dll.
Oleh karena berbagai masalah di atas, maka dalam makalah ini akan dibahas penyebab dan cara memotivasi siswa dalam belajar matematika.

B.      Pembahasan
1. Penyebab Latar Belakang
Sebagaimana kita tahu bahwa pembelajaran matematika bertujuan untuk :
·      Melatih siswa cara berfikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan
·      Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, original, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan, serta mencoba-coba.
·      Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah
·      Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi dan mengkomunikasikan gagasan.
Walaupun adanya peningkatan mutu pendidikan sekarang, namun fokus dan perhatian pada upaya meningkatkan kemampuan berpikir matematika siswa di sekolah dan aplikasinya masih jarang dikembangkan.
Ada beberapa penyebab masalah-masalah dalam motivasi siswa dalam belajar matematika :
·      Adanya doktrin di masyarakat bahwa matematika itu adalah pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan, dan membosankan di mata siswa sehingga siswa sudah antipati duluan sebelum belajar matematika
·      Cara guru menerangkan yang tidak dimengerti siswa atau guru yang tidak bisa menerangkan dengan baik sehingga siswa kurang mengerti, dan guru tidak bisa menciptakan kondisi kelas yang nyaman bagi siswa untuk belajar.
·      Biasanya teori belajar yang digunakan dalam belajar matematika adalah teori belajar behavioristik. Teori ini menekankan bahwa guru sebagai pihak yang aktif karena guru menerangkan seluruh materi dan contoh-contoh selanjutnya memberikan latihan agar siswa lebih terbuka caranya dalam menghadapi berbagai macam soal. Siswa berperan sebagai pihak yang pasif karena siswa hanya mendengarkan penjelasan guru selanjutnya mencatat dan mengerjakan soal-soal. Hal ini yang menyebabkan siswa tidak dapat membangun sendiri konsep yang mudah dipahaminya sehingga siswa selalu menghafal rumus-rumus yang banyak.
·      Banyak siswa yang tidak bisa  meluruskan tujuannya untuk bersekolah seperti tidak mudah terbawa oleh pergaulan yang tidak baik seperti sewaktu guru menerangkan siswa tidak memperhatikan, atau mungkin keluar masuk kelas sewaktu jam pelajaran berlangsung, atau mungkin sering membolos untuk alasan yang tidak penting.
·      Siswa kurang meluangkan waktunya untuk mengerjakan soal-soal tambahan mengenai pelajaran yang dipelajarinya. Sehingga adanya kemungkinan bahwa siswa mudah lupa dengan apa yang dipelajarinya.

2. Cara Memotivasi Siswa dalam belajar Matematika
a. Pengentasan
·      Memberi dukungan pembelajaran matematika bagi siswa oleh masyarakat terutama pada sistem seperti dewan sekolah, orang tua dan wali, murid, pejabat atau pemerintah, dan media.
·      Menciptakan suasana yang nyaman dalam proses belajar matematika sehingga siswa bisa mencerna dengan baik penjelasan dari gurunya
·      Meningkatkan minat siswa terhadap pelajaran matematika
·      Memperhatikan keterampilan siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika
·      Menyesuaikan pemberian pekerjaan rumah untuk meningkatkan efektivitas selama belajar di sekolah
·      Memberikan kesempatan bagi siswa untuk menunjukkan kemahirannya di depan umum agar tumbuh rasa percaya diri, bangga dan dihargai.
·      Memberikan penghargaan yang sesuai dengan hasil kerja atau hasil belajar siswa
·      Meningkatkan bimbingan atau penyuluhan terhadap siswa secara rutin agar siswa selalu termotivasi.
b. Tindakan Pencegahan atau Preventif
·      Guru menggunakan teori belajar yang bermacam-macam yang sesuai dengan topik pembelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan. Dan hal ini menyebabkan siswa mampu memahami pelajaran tersebut walaupun siswa memiliki kemampuan siswa yang berbeda-beda.
·      Guru membentuk kelompok kecil yang beranggotakan dua sampai empat orang dengan kemampuan siswa yang berbeda-beda, dan guru melakukan intervensi secara proporsional dan terarah. Sehingga murid dapat berperan lebih aktif dan dapat memunculkan pertanyaan dan jawaban yang kritis dan kreatif sehingga pembelajaran matematika menjadi menarik dan menyenangkan.
·      Guru membuat tujuan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan bersama sehingga siswa memiliki motivasi dalam belajar matematika seperti menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
C.      Penutup
Kesimpulan
Motivasi belajar merupakan keinginan atau dorongan pada diri sendiri baik secara sadar maupun tidak sadar untuk melakukan suatu perbuatan dengan tujuan tertentu. Dalam hal ini siswa perlu diberi perlakuan agar timbul motivasi belajar matematika yaitu diciptakan kondisi yang nyaman sehingga siswa bisa mencerna dengan baik penjelasan dari gurunya. Salah satu doktrin di masyarakat bahwa matematika itu adalah pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan, dan membosankan di mata siswa sehingga siswa sudah antipati duluan sebelum belajar matematika. Selain itu faktor utama yang mempengaruhi motivasi adalah guru. Cara guru mengajar, teori yang digunakan, dan pendekatan guru terhadap siswa sangat mempengaruhi motivasi diri siswa dalam belajar matematika.
Motivasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi siswa dalam belajar matematika. Dalam hal ini guru harus memberikan bimbingan atau penyuluhan terhadap siswa secara rutin agar siswa selalu termotivasi. Dan guru harus menggunakan teori belajar yang bermacam-macam yang sesuai dengan topik pembelajaran sehingga siswa tidak mudah bosan. Dan hal ini menyebabkan siswa mampu memahami pelajaran tersebut walaupun siswa memiliki kemampuan siswa yang berbeda-beda.
Salah satu cara untuk menerapkan pembelajaran matematika yang menarik dan menyenangkan adalah pembelajaran yang konstruktif di mana siswa membangun pengetahuannya dari pengalaman belajar itu sendiri salah satunya dengan belajar dengan kelompok kecil. Dan guru membuat tujuan belajar yang dapat langsung diaplikasikan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa cara tersebut semoga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika.

DAFTAR PUSTAKA
Furahasekai.com/2011/09/06/permasalahan-pembelajaran-matematika-di-sekolah/
https://ayanahseptianita.wordpress.com/2014/11/14/upaya-menumbuhkan-minat-dan-motivasi-belajar-matematika-siswa/

Trisniawati87.blogspot.com/2013/03/motivasi-siswa-dalam-pembelajaran.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar