Motivasi
Siswa dalam Belajar Matematika
A.
Pendahuluan
Negeri Indonesia
mempunyai sumber daya manusia yang banyak, tetapi sumber daya manusia itulah
yang menjadi masalah, karena tidak didukung oleh keterampilan. Masalah
pendidikan adalah salah satu penyebabnya. Untuk mengatasinya, kini pemerintah
Indonesia mewajibkan anak-anak Indonesia sekolah sembilan tahun, tetapi ada
beberapa daerah di Indonesia yang sudah menggratiskan sekolah hingga 12 tahun
seperti di kota Padang.
Pelajaran yang
mendasar bagi siswa salah satunya adalah matematika. Ilmu matematika sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti penjumlahan, pengurangan,
perkalian, pembagian, dll. Walaupun ilmu matematika sangat penting tapi masih
ada siswa yang belum memiliki motivasi dalam belajar matematika. Motivasi
belajar merupakan keinginan atau dorongan pada diri sendiri baik secara sadar
maupun tidak sadar untuk melakukan suatu perbuatan dengan tujuan tertentu.
Pada tingkatan
dasar biasanya siswa belum menghadapi masalah yang berarti karena itu bersifat
dasar. Pada sekolah menengah pertama dan atas, mulai ada siswa yang mulai tidak
termotivasi dalam belajar matematika. Padahal pelajaran matematika menciptakan
keterampilan berpikir kritis, kreatif, keterampilan mengorganisir otak dan
keterampilan analisis.
Tidak
termotivasinya siswa ini disebabkan banyak faktor seperti masalah keremajaan, guru
yang tidak bisa memahami kondisi siswanya, masalah pemahaman konsep bagi siswa,
masalah psikologis dan psikis siswa, masalah teman sepergaulan,dll.
Oleh karena
berbagai masalah di atas, maka dalam makalah ini akan dibahas penyebab dan cara
memotivasi siswa dalam belajar matematika.
B.
Pembahasan
1. Penyebab Latar
Belakang
Sebagaimana kita
tahu bahwa pembelajaran matematika bertujuan untuk :
·
Melatih siswa cara berfikir
dan bernalar dalam menarik kesimpulan
·
Mengembangkan aktivitas
kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan penemuan dengan mengembangkan
pemikiran divergen, original, rasa ingin tahu, membuat prediksi dan dugaan,
serta mencoba-coba.
·
Mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah
·
Mengembangkan kemampuan
menyampaikan informasi dan mengkomunikasikan gagasan.
Walaupun adanya peningkatan mutu pendidikan sekarang,
namun fokus dan perhatian pada upaya meningkatkan kemampuan berpikir matematika
siswa di sekolah dan aplikasinya masih jarang dikembangkan.
Ada beberapa
penyebab masalah-masalah dalam motivasi siswa dalam belajar matematika :
·
Adanya doktrin di
masyarakat bahwa matematika itu adalah pelajaran yang sulit, tidak
menyenangkan, dan membosankan di mata siswa sehingga siswa sudah antipati
duluan sebelum belajar matematika
·
Cara guru menerangkan yang
tidak dimengerti siswa atau guru yang tidak bisa menerangkan dengan baik
sehingga siswa kurang mengerti, dan guru tidak bisa menciptakan kondisi kelas
yang nyaman bagi siswa untuk belajar.
·
Biasanya teori belajar yang
digunakan dalam belajar matematika adalah teori belajar behavioristik. Teori
ini menekankan bahwa guru sebagai pihak yang aktif karena guru menerangkan
seluruh materi dan contoh-contoh selanjutnya memberikan latihan agar siswa
lebih terbuka caranya dalam menghadapi berbagai macam soal. Siswa berperan
sebagai pihak yang pasif karena siswa hanya mendengarkan penjelasan guru
selanjutnya mencatat dan mengerjakan soal-soal. Hal ini yang menyebabkan siswa
tidak dapat membangun sendiri konsep yang mudah dipahaminya sehingga siswa
selalu menghafal rumus-rumus yang banyak.
·
Banyak siswa yang tidak
bisa meluruskan tujuannya untuk
bersekolah seperti tidak mudah terbawa oleh pergaulan yang tidak baik seperti
sewaktu guru menerangkan siswa tidak memperhatikan, atau mungkin keluar masuk
kelas sewaktu jam pelajaran berlangsung, atau mungkin sering membolos untuk
alasan yang tidak penting.
·
Siswa kurang meluangkan
waktunya untuk mengerjakan soal-soal tambahan mengenai pelajaran yang
dipelajarinya. Sehingga adanya kemungkinan bahwa siswa mudah lupa dengan apa
yang dipelajarinya.
2. Cara Memotivasi
Siswa dalam belajar Matematika
a. Pengentasan
·
Memberi dukungan
pembelajaran matematika bagi siswa oleh masyarakat terutama pada sistem seperti
dewan sekolah, orang tua dan wali, murid, pejabat atau pemerintah, dan media.
·
Menciptakan suasana yang
nyaman dalam proses belajar matematika sehingga siswa bisa mencerna dengan baik
penjelasan dari gurunya
·
Meningkatkan minat siswa
terhadap pelajaran matematika
·
Memperhatikan keterampilan
siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika
·
Menyesuaikan pemberian
pekerjaan rumah untuk meningkatkan efektivitas selama belajar di sekolah
·
Memberikan kesempatan bagi
siswa untuk menunjukkan kemahirannya di depan umum agar tumbuh rasa percaya
diri, bangga dan dihargai.
·
Memberikan penghargaan yang
sesuai dengan hasil kerja atau hasil belajar siswa
·
Meningkatkan bimbingan atau
penyuluhan terhadap siswa secara rutin agar siswa selalu termotivasi.
b. Tindakan Pencegahan atau Preventif
·
Guru menggunakan teori
belajar yang bermacam-macam yang sesuai dengan topik pembelajaran sehingga
siswa tidak mudah bosan. Dan hal ini menyebabkan siswa mampu memahami pelajaran
tersebut walaupun siswa memiliki kemampuan siswa yang berbeda-beda.
·
Guru membentuk kelompok
kecil yang beranggotakan dua sampai empat orang dengan kemampuan siswa yang
berbeda-beda, dan guru melakukan intervensi secara proporsional dan terarah.
Sehingga murid dapat berperan lebih aktif dan dapat memunculkan pertanyaan dan
jawaban yang kritis dan kreatif sehingga pembelajaran matematika menjadi
menarik dan menyenangkan.
·
Guru membuat tujuan
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan bersama sehingga siswa memiliki motivasi
dalam belajar matematika seperti menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
C.
Penutup
Kesimpulan
Motivasi belajar
merupakan keinginan atau dorongan pada diri sendiri baik secara sadar maupun
tidak sadar untuk melakukan suatu perbuatan dengan tujuan tertentu. Dalam hal
ini siswa perlu diberi perlakuan agar timbul motivasi belajar matematika yaitu
diciptakan kondisi yang nyaman sehingga siswa bisa mencerna dengan baik
penjelasan dari gurunya. Salah satu doktrin di masyarakat bahwa matematika itu
adalah pelajaran yang sulit, tidak menyenangkan, dan membosankan di mata siswa
sehingga siswa sudah antipati duluan sebelum belajar matematika. Selain itu
faktor utama yang mempengaruhi motivasi adalah guru. Cara guru mengajar, teori
yang digunakan, dan pendekatan guru terhadap siswa sangat mempengaruhi motivasi
diri siswa dalam belajar matematika.
Motivasi memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi siswa dalam belajar matematika.
Dalam hal ini guru harus memberikan bimbingan atau penyuluhan terhadap siswa
secara rutin agar siswa selalu termotivasi. Dan guru harus menggunakan teori
belajar yang bermacam-macam yang sesuai dengan topik pembelajaran sehingga
siswa tidak mudah bosan. Dan hal ini menyebabkan siswa mampu memahami pelajaran
tersebut walaupun siswa memiliki kemampuan siswa yang berbeda-beda.
Salah satu cara untuk
menerapkan pembelajaran matematika yang menarik dan menyenangkan adalah
pembelajaran yang konstruktif di mana siswa membangun pengetahuannya dari
pengalaman belajar itu sendiri salah satunya dengan belajar dengan kelompok
kecil. Dan guru membuat tujuan belajar yang dapat langsung diaplikasikan siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa cara tersebut semoga dapat
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar matematika.
DAFTAR
PUSTAKA
Furahasekai.com/2011/09/06/permasalahan-pembelajaran-matematika-di-sekolah/
https://ayanahseptianita.wordpress.com/2014/11/14/upaya-menumbuhkan-minat-dan-motivasi-belajar-matematika-siswa/
Trisniawati87.blogspot.com/2013/03/motivasi-siswa-dalam-pembelajaran.html?m=1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar