KESULITAN DALAM BELAJAR MATEMATIKA
- Pendahuluan
Latar belakang masalah
Matematika
merupakan salah satu pelajaran yang cukup sulit untuk dipelajari, bahkan bagi
sebagian para siswa matematika merupakan musuh besarnya dalam pelajaran karena
matematika menyebabkan mereka tidak tuntas. Matematika juga merupakan salah
satu pelajaran yang menguras pikiran, karena harus menyelesaikan masalah
perhitungan yang melibatkan rumus-rumus, serta pada saat ujian para siswa
kekurangan waktu untuk menjawab soal-soal yang diberikan.
Siswa cenderung
selalu menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat
menyulitkan. Padahal dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan
yang namanya matematika, mulai dari menjumlahkan, mengurangkan, membagi ataupun
mengali. Misalkan: saat masih anak-anak kita membuat layang-layang dari bambu,
bukankah disana kita secara tidak langsung menerapkan ilmu matematika saat
proses pembuatannya, yakni memperkirakan panjang dan tipisnya bambu yang kita
buat dan lain sebagainya.
Setiap yang
namanya belajar, pastilah kita selalu
mendapat kesulitan, tak terkecuali matematika. Namun, mengingat betapa
pentingnya matematika, kesulitan dalam mempelajari matematika hendaknya perlu
diatasi sesegera mungkin. Oleh karena itu, disini saya akan membahasas penyebab
kesulitan belajar matematika dan cara mengatasinya.
- Pembahasan
Mempelajari
matematika memang membutuhkan kesabaran serta pemikiran yang ekstra lebih,
sehingga kita banyak mengalami kesulitan saat proses pembelajaran. Adapun penyebab
seorang individu mengalami kesulitan dalam belajar yaitu:
1.
Sang anak memang memiliki
kecerdasan di bawah rata-rata sehingga ia kesulitan dalam merespon atau
menanggapi pembelajaran. Dengan kata lain otaknya tidak mampu merespon stimulus
yang diberikan dari luar yang membutuhkan pemikiran yang ekstra.
2.
Tidak adanya minat sama
sekali untuk mempelajari matematika dari dalam diri individu tersebut, sehingga
dalam proses pembelajarannya, materi yang disampaikan oleh sang guru tidak akan
pernah melekat di dalam otak sang individu.
3.
Kurangnya motivasi baik
dari dalam diri individu ataupun dari luar individu seperti: orang tua, teman
ataupun orang terdekat lainnya agar lebih semangat dalam belajar.
4.
Ketidakstabilannya emosi
yang membuat kita dalam belajar sewaktu-waktu bad mood sehingga kita fokus
dalam proses pembelajaran.
5.
Selain karena matematika
memang pelajaran yang cukup sulit, guru yang mengajar juga menyebabkan siswa
mengalami kesulitan dalam matematika. Dikarenakan sang guru terlalu cepat
menjelaskan, guru tidak bisa memberikan cara mentransfer ilmu matematikanya
dengan tepat. Hal yang demikian itulah yang menyebabkan siswa semakin tidak
mengerti matematika dan semakin malas untuk mempelajarinya.
6.
Dalam matematika, guru
cenderung menggunakan teori belajar behavioristik dimana yang aktif dalam
proses pembelajaran ialah guru sedangkan siswa hanya bersifat pasif. Sehingga
dalam hal ini siswa cenderung sering lupa apa yang ia pelajari karena siswa
tidak ikut berpartisipasi secara langsung saat proses pembelajaran berlangsung
, jika ia tidak mengulangnya kembali di rumah maka besar kemungkinan apa yang
ia pelajari akan mudah terlupakan.
7.
Pengaruh dari teman
sepermainannya, teruma bagi para siswa-siswa. Mereka cenderung diejek apabila
terlalu rajin belajar, hal yang demikian itu menyebabkan untuk enggan belajar
lebih rajin terutama pelajaran matematika.
8.
Saat proses pembelajaran
matematika cenderung membosankan karena yang dilihat dan dipelajari hanya
angka-angka sehingga kurang menarik minat siswa-siswinya.
Walaupun matematika
merupakan hal yang demikian, kita dapat mencari solusi agar dapat menarik
minat para siswa untuk menyukai
pelajaran matematika serta mengatasi kesulitan dalam mempelajari matematika,
adapun langkah-langkah yang dapat kita ambil adalah:
1.
Mulai menanamkan dalam diri
pribadi bahwa matematika itu menyenangkan bukan mengerikan.
2.
Menganggap bahwa matematika
itu penting baik dalam bidang kependidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun bagi
siswa yang sudah sangat tidak menyukai matematika atau menganggap bahwa
matematika itu sulit, adapun cara untuk mengubah persepsinya tentang matematika
adalah:
1.
Memberikan pengarahan
kepada sang siswa betapa pentingnya matematika
2.
Memberikan contoh aplikasi
penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari
Dan adapun upaya
untuk mencegah agar hal yang sama tidak terjadi lagi adalah:
1.
Menerapkan cara mengajar
yang menyenangkan di kelas, sehingga para siswa tidak merasa bosan.
2.
Memberikan lolucon-lolucon
ringan yang berhubungan dengan matematika sehingga membuat pelajaran matematika
mudah untuk diingat.
- Penutup
Kesimpulan
Matematika
memang merupakan salah satu pelajaran yang cukup sulit, namun apabila kita
menganggapnya mudah maka ia akan mudah walaupun tidak seperti
kelihatannya.
Referensi
makalah diambil dari contoh “Makalah Kesulitan Belajar Matematika” yang
diterbitkan pada tanggal 27 Desember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar