Jumat, 04 Maret 2016

KESULITAN DALAM BELAJAR MATEMATIKA

KESULITAN DALAM BELAJAR MATEMATIKA
  1. Pendahuluan
Latar belakang masalah
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang cukup sulit untuk dipelajari, bahkan bagi sebagian para siswa matematika merupakan musuh besarnya dalam pelajaran karena matematika menyebabkan mereka tidak tuntas. Matematika juga merupakan salah satu pelajaran yang menguras pikiran, karena harus menyelesaikan masalah perhitungan yang melibatkan rumus-rumus, serta pada saat ujian para siswa kekurangan waktu untuk menjawab soal-soal yang diberikan.
Siswa cenderung selalu menganggap bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang sangat menyulitkan. Padahal dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan dengan yang namanya matematika, mulai dari menjumlahkan, mengurangkan, membagi ataupun mengali. Misalkan: saat masih anak-anak kita membuat layang-layang dari bambu, bukankah disana kita secara tidak langsung menerapkan ilmu matematika saat proses pembuatannya, yakni memperkirakan panjang dan tipisnya bambu yang kita buat dan lain sebagainya.
Setiap yang namanya belajar, pastilah  kita selalu mendapat kesulitan, tak terkecuali matematika. Namun, mengingat betapa pentingnya matematika, kesulitan dalam mempelajari matematika hendaknya perlu diatasi sesegera mungkin. Oleh karena itu, disini saya akan membahasas penyebab kesulitan belajar matematika dan cara mengatasinya.
  1. Pembahasan
Mempelajari matematika memang membutuhkan kesabaran serta pemikiran yang ekstra lebih, sehingga kita banyak mengalami kesulitan saat proses pembelajaran. Adapun penyebab seorang individu mengalami kesulitan dalam belajar yaitu:
1.       Sang anak memang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata sehingga ia kesulitan dalam merespon atau menanggapi pembelajaran. Dengan kata lain otaknya tidak mampu merespon stimulus yang diberikan dari luar yang membutuhkan pemikiran yang ekstra.
2.       Tidak adanya minat sama sekali untuk mempelajari matematika dari dalam diri individu tersebut, sehingga dalam proses pembelajarannya, materi yang disampaikan oleh sang guru tidak akan pernah melekat di dalam otak sang individu.
3.       Kurangnya motivasi baik dari dalam diri individu ataupun dari luar individu seperti: orang tua, teman ataupun orang terdekat lainnya agar lebih semangat dalam belajar.
4.       Ketidakstabilannya emosi yang membuat kita dalam belajar sewaktu-waktu bad mood sehingga kita fokus dalam proses pembelajaran.
5.       Selain karena matematika memang pelajaran yang cukup sulit, guru yang mengajar juga menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam matematika. Dikarenakan sang guru terlalu cepat menjelaskan, guru tidak bisa memberikan cara mentransfer ilmu matematikanya dengan tepat. Hal yang demikian itulah yang menyebabkan siswa semakin tidak mengerti matematika dan semakin malas untuk mempelajarinya.
6.       Dalam matematika, guru cenderung menggunakan teori belajar behavioristik dimana yang aktif dalam proses pembelajaran ialah guru sedangkan siswa hanya bersifat pasif. Sehingga dalam hal ini siswa cenderung sering lupa apa yang ia pelajari karena siswa tidak ikut berpartisipasi secara langsung saat proses pembelajaran berlangsung , jika ia tidak mengulangnya kembali di rumah maka besar kemungkinan apa yang ia pelajari akan mudah terlupakan.
7.       Pengaruh dari teman sepermainannya, teruma bagi para siswa-siswa. Mereka cenderung diejek apabila terlalu rajin belajar, hal yang demikian itu menyebabkan untuk enggan belajar lebih rajin terutama pelajaran matematika.
8.       Saat proses pembelajaran matematika cenderung membosankan karena yang dilihat dan dipelajari hanya angka-angka sehingga kurang menarik minat siswa-siswinya.
Walaupun matematika merupakan hal yang demikian, kita dapat mencari solusi agar dapat menarik minat  para siswa untuk menyukai pelajaran matematika serta mengatasi kesulitan dalam mempelajari matematika, adapun langkah-langkah yang dapat kita ambil adalah:
1.       Mulai menanamkan dalam diri pribadi bahwa matematika itu menyenangkan bukan mengerikan.
2.       Menganggap bahwa matematika itu penting baik dalam bidang kependidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun bagi siswa yang sudah sangat tidak menyukai matematika atau menganggap bahwa matematika itu sulit, adapun cara untuk mengubah persepsinya tentang matematika adalah:
1.       Memberikan pengarahan kepada sang siswa betapa pentingnya matematika
2.       Memberikan contoh aplikasi penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari
Dan adapun upaya untuk mencegah agar hal yang sama tidak terjadi lagi adalah:
1.       Menerapkan cara mengajar yang menyenangkan di kelas, sehingga para siswa tidak merasa bosan.
2.       Memberikan lolucon-lolucon ringan yang berhubungan dengan matematika sehingga membuat pelajaran matematika mudah untuk diingat.
  1. Penutup
Kesimpulan
Matematika memang merupakan salah satu pelajaran yang cukup sulit, namun apabila kita menganggapnya mudah maka ia akan mudah walaupun tidak seperti kelihatannya. 
Referensi makalah diambil dari contoh “Makalah Kesulitan Belajar Matematika” yang diterbitkan pada tanggal 27 Desember 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar