Selasa, 15 September 2015

Administrasi Humas Pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN
A.                Latar belakang
Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana meningkatkan mutu pendidikan di setiap jenjang, khususnya jenjang sekolah dasar agar mampu bersaing di era global. Sekolah dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar dalam penyelengaraannya menggunakan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS) dan sekolah berbasis masyarakat (MBS).
Standar pelayanan minimal disusun bersifat makro sehingga perlu diinterpretasikan dalam bentuk berbagai standar. Salah satu standar yang perlu diperhatikan adalah administrasi sekolah yang juga merupakan salah satu laporan dalam sistem pendidikan di sekolah. karena pendidikan tidak terlepas dari beberapa komponen yang mana di antara komponen-komponen tersebut saling berkaitan satu sama lainnya antara lain adalah pemerintah sekolah atau pendidik dan masyarakat. kali ini penulis akan membahas secara khusus yaitu adrimistasi humas, untuk lebih jelasnya maka penulis jelaskanpada bab-bab berikutnya.

B.                 Rumusan masalah
a. Apakah pengertian humas pendidikan ?
b. Apa sajakah komponen-komponen humas ?
c. Apa sajakah jenis-jenis humas ?
d. Apa tujuan kerjasama sekolah dan masyarakat ?
e. Bagaimana prinsip-prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat ?
f. Bagaimana penyelenggaraan humas pendidikan ?

C.                 Tujuan
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tuguas mata kuliah Administrasi Pendidikan, disamping itu agar kita dapat mengetahui dan memahami tentang Administrasi Humas.





BAB II
PEMBAHASAN
ADMINISTRASI HUMAS

A.    Pengertian humas pendidikan
Humas merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam pengelolaan pendidikan, karena keberhasilan suatu lembaga pendidikan juga sangat ditentukan oleh berfungsi atau tidaknya humas pendidikan.
Dalam bahasa inggris humas disebut dengan “public relation”, oleh sebab itu yamg menjadi dasar dari humas tersebut adalah komunikasi.
Berdasarkan uraian diatas dapat diambil pengertian bahwa humas pendidikan adalah serangkaian kegiatan organisasi untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara sekolah dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di dalam maupun di luar organisasi. Hubungan yang harmonis  itu dimaksudkan agar sekolah mendapat dukungan yang positif dalam usaha menciptakan kerjasama yang efektif dan efisien, dalam usaha mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran disekolah.[1]
Hubungan yang harmonis itu ditandai oleh beberapa hal antara lain:
1.      Adanya saling pengertian antara sekolah dengan pihak-pihak yang terkait.
2.      Adanya kegiatan saling menbantu dan saling melengkapi antara sekolah dengan masyarakat, yang dapat digunakan untuk kepentingan dan kemajuan pendidikan disekolah.
3.      Adanya kerjasama yang erat antara sekolah dengan pihak-pihak yang ikut  bertanggung jawab atas sukses nya pendidikan dan pengajaran di sekolah yang bersangkutan.[2]
Adapun tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat adalah sebagai berikut:
1.      Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.
2.      Untuk meningkatkan tujuan dan kualitas kehidupan masyarakat.
3.      Untuk mengembangkan antusias atau semangat masyarakat dalam membantu kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Kepala sekolah sebagai pimpinan pendidikan di sekolah harus pandai-pandai menyusun program yang dapat menampung berbagai aspirasi yang ada dalam masyarakat. Dengan jalan demikian akan terjadi penyatuan variasi pendapat dalam lingkungan masyarakat sehingga terbentuk pengertian yang utuh.
Ada beberapa jalan yang dapat ditempuh dalam membentuk “public opinion” tersebut antara lain:
a.       Tingkat kan pengertian masyarakat akan policy pendidikan di sekolah.
b.      Tanamkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan-kebutuhan sekolah.
c.       Gali minat dan kebutuhan masyarakat akan pentingnya peningkatan diri nya.
d.      Tunjuk kan kepada masyarakat akan kegiatan-kegiatan sekolah.
e.       Dorong masyarakat dengan cara bijaksana untuk memahami dan membantu kegiatan sekolah.

B.     Komponen-Komponen Humas
Pada dasarnya inti dari kegiatan humas adalah proses komunikasi, sehingga yang menjadi komponen-komponen atau elemen-elemen dari humas tersebut tidak berbeda dengan komponen-komponen atau unsur-unsur dari komunikasi.
Komponen-komponen komunikasi tersebut meliputi:
a.       Sumber berita atau “sender
b.      Pesan atau “message
c.       Media atau “channel”
d.      Penerima berita atau “receiver
e.       Umpan balik atau “feed buck
f.        Tujuan atau “goal” [3]

C.    Jenis-Jenis Humas Pendidikan
Humas pendidikan melibatkan banyak unsur antara lain kepala sekolah, guru, orang tua murid/siswa, masyarakat dan pemerintah. Dengan memperhatikan unsure-unsur tersebut maka humas pendidikan dapat dikelompokkan kepada:
1.      Ditinjau dari formal atau tidak formal komunikasi yang digunakan maka humas pendidikan terdiri dari:
a.       Komunikasi formal, yaitu komunikasi yang dilakukan secara resmi oleh petugas-petugas yang ditunjuk oleh sekolah
b.      Komunikasi informal, yaitu komunikasi yang dilakukan dalam suasana yang tidak resmi, tidak melalui jalur –jalur  sistimatis atau jalur- jalur yang telah ditentukan
2.      Dilihat dari arah komunikasi, maka humas pendidikan tersebut dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a.      Kounikasi keatas atau “bottom up” yaitu komunikasi yang dilakukan oleh bawahan atauorang yang lebih rendah kepada atasan atau orang yang lebih tinggi kedudukan nya. Komunikasi ini lebih bnyak berbentuk laporan, keluhan atau saran.
b.      Komunikasi kebawah atau “top down”  yaitu omunikasi yang dilakukanoleh orang atau badan yang lebih tinggi kedudukan nya kepada orang yang lebih rendah, atau dari atasan kepada bawahan. Komunikasi dalan bentuk ini lebihbnyak dalm bentuk perintah, tugas, teguran, edaran an sebagainya
c.       Komunikasi mendatar atau “horizontal” yaitu komunikasi yang dilakukan antara orang atau badan yang setara atau sama derajat nya, misalnya komunikasi sesama guru, sesame kepala sekolah, dan sebagainya.
3.      Ditinjau dari hubungan nya dengan organisasi, maka komunikasi itu dapat dikelompokkan kepada:
a.      Komunikasi internal, yaitu komunikasi yang terjadi didalam lingkungan organisasi atau sekolah yang bersangkutan.
b.      Komunikasi eksternal, yaitu komunikasi yang terjadi antara satu oganisasi dengan organisasi lainnya.[4]

D.    Tujuan kerjasama sekolah dan masyarakat
 Tujuan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat adalah:
1.      Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah.
2.      Meningkatkan pemahaman sekolah tentang keadaan dan aspirasi masyarakat tentang sekolah.
3.      Menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya peran pendidikan atau sekolah dalam pembangunan.
4.      Membangun dan memelihara kepercayaan masyarakat untuk dapat membantu sekolah.
5.      Memberikan informasi kepada masyarakat tentang tanggung jawab sekolah untuk memenuhi harapan masyarakat mengenai hal-hal yang mungkin disumbangkan sekolah terhadap kepentingan masyarakat.
6.      Mengusahakan dukungan dan bantuan dari masyarakat untuk memperoleh sumber-sumber yang diperlukan dalam rangka memenuhi dan meningkatkan keperluan sekolah.
7.      Saling membantu dan mengasihi.
8.      Sekolah dapat memperoleh bantuan keuangan atau bantuan lainnya demi kemajuan sekolah.

E.     Prinsip-prinsip Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Ada beberapa prinsip hubungan sekolah dan masyarakat antara lain:
1.      Mengetahui masalah pendidikan secara meyakinkan, singga tidak terjadi kesimpang siuran dalam melakukan pekerjaan disekolah.
2.      Melaksanakan program pendidikan dengan baik dan bersahabat dengan masyarakat.
3.      Ketahui keadaan masyarakat, yang meliputi sikap, problem, sumber-sumber yang ada dalm masyarakat.
4.      Lakukan survey tentang masyarakat untuk menghimpun informasi.
5.      Lengkapi bahan-bahan dan dokumen-dokumen tentang keadaan masyarakat.
6.      Lakukan kunjungan kerumah , untuk mengetahui perkembangan anak dan informasi tentang masyarakt.
7.      Layani masyarakat dengan sebaik-baik nya.
8.      Ikut sertanya sekolah dalam kegiatan masyarakat.[5]
Disamping prinsip-prinsip di atas, ada juga yang mengemukakan beberapa prinsip lainnya yang harus dipunyai oleh humas pendidikan tersebut:
1.      Prinsip otoritas
2.      Prinsip kesederhanaan
3.      Prinsip sensivitas
4.      Prinsip kejujuran
5.      Prinsip ketepatan

F.     Penyelenggaraan humas pendidikan
Penyelenggaraan humas pendidikan dapat dilihat dari dua segi, yaitu dari segi proses dan dari segi jenis kegiatan.
1.      Dari Segi Proses
Dari segi proses, humas pendidikan meliputi kegiatan:
a.       Perencanaan program.
Dalam merencanakan humas pendidikan perlu dipertimbangkan beberapa hal, antara lain: dana yang tersedia, keadaan masyarakat, areal jangkauan, sarana serta media dan teknik yang digunakan. Untuk itu dapat dilakukan beberapa kegiatan antara lain:
1.      Mengembangkan kebijaksanaan
2.      Perlu memahami kegiatan masyarakat
3.      Menentukan sasaran dan jenis kegiatan
4.      Menentukan kriteria
b.        Pengorganisasi
Perlu disusun hubungan sekolah dan masyarakat secara baik dan terencana. Hubungan ini harus dikoordinasikan oleh kepala sekolah dengan pihak-pihak terkait.
c.       Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan yang perlu diperhatikan adalah adanya koordinasi antara bagian-bagian yang terkait dalam melakukan kegiatan humas tersebut. Begitu juga dalam penggunaan waktu perlu adanya sinkronisasi dengan perencanaan yang telah dibuat. 
d.      Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan  efisiensi usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2.      Dari segi kegiatan
Dari segi kegiatan, humas tersebut dapat dilakukan melalui beberapa cara:
a.       Tatap muka
Teknik tatap muka tersebut dapat berupa:
1.      Tatap muka kelompok
2.      Tatap muka individual
3.      Kunjungan ke sekolah
4.      Kunjungan kerumah murid
b.      Laporan kepada orang tua
Laporan sekolah kepada orang tua dapat berupa buku rapor, yaitu buku kemajuan- kemajuan hasil belajar anak di sekolah.
c.        Publikasi sekolah
Publikasi sekolah adalah kegiatan memberikan informasi kepada orang tua/wali murid dan pihak-pihak yang membutuhkan tentang kegiatan-kegiatan yang telah dan yang akan dilakukan sekolah. Kegiatan ini dimaksud agar sekolah dapat dukungan positif dari orang tua/wali kelas dan dari masyarakat pada umumnya.




DAFTAR PUSTAKA

Asnawir, Administrasi Pendidikan, IAIN IB Pres Padang, (Padang, 2005) cet. 1
Purwanto, Ngalim. Administrasi pendidikan dan supervise pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karyta, 2007
Gunawan, H. Ary, Administrasi sekolah (Administrasi pendidikan mikro), Jakarta: PT. Rieneka Cipta, 2002.
Burhanuddin, Yusak, Administrasi Pendidikan, Bandung: CV. Pustaka setia, 1998.





[1] Asnawir, Administrasi Pendidikan, IAIN IB Pres Padang, (Padang, 2005) cet. 1, h. 333-334
[2] Ibit. h. 335

[3] Ibit. H. 337

[4] ibit. H. 338-340

[5] Purwanto, Ngalim. Administrasi pendidikan dan supervise pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karyta, 2007H. 348-349

1 komentar:

  1. Jancasino® | Jancasino Official Site
    Jancasino is 토토사이트 a leading online gambling brand offering Vegas-style titanium ring slots, live casino tables, jancasino.com bingo and poker. Join us 바카라 now to experience 벳 인포 the thrill of Las Vegas slots,

    BalasHapus