A. Pengertian Pendekatan dan Pendekatan Open-Ended
§ Pendekatan adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu
disajikan.
§ Pendekatan open-ended adalah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar
lebih dari satu.
B. Masalah Terbuka
Pada
pendekatan open-ended masalah yang diberikan adalah masalah yang bersifat
terbuka (open-ended problem) atau masalah tidak lengkap (incomplete problem)
masalah sebelumnya (asli). Dasar keterbukaan masalah diklasifikasikan dalam
tiga tipe, yakni:
1. Prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu
memiliki banyak cara penyelesaian yang benar,
2. Hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah
itu memiliki banyak jawaban yang benar, dan
3. Cara pengembangan lanjutannya terbuka,
maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, mereka dapat
mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara mengubah kondisi masalah
sebelumnya (asli).
C. Tujuan Pendekatan Open-Ended
1. Siswa diharapkan dapat mengembangkan
ide-ide kreatif dan pola pikir matematis.
2. Siswa terlatih untuk melakukan investigasi
berbagai strategi dalam menyelesaikan masalah.
3. Siswa akan memahami bahwa proses
penyelesaian suatu masalah sama pentingnya dengan hasil akhir yang diperoleh.
D. Pertanyaan Open-Ended
§ Dalam proses pembelajaran dengan
pendekatan open-ended, digunakan soal-soal open-ended sebagai instrumen dalam
pembelajaran.
§ Soal open-ended adalah soal yang memiliki
lebih dari satu penyelesaian dan cara penyelesaian yang benar. Dengan demikian
ciri terpenting dari soal open-ended adalah tersedianya keleluasaan bagi siswa
untuk memakai sejumlah metode yang dianggapnya paling sesuai dalam
menyelesaikan soal itu.
E. Menyusun Pertanyaan Open-Ended
Ada dua
teknik yang dapat dilakukan dalam menyusun pertanyaan Open-Ended, yaitu:
1.
Teknik bekerja secara terbalik (working backward). Teknik ini terdiri dari tiga
langkah, yaitu:
a. mengidentifikasi topik
b. memikirkan pertanyaan dan menuliskan
jawaban lebih dulu
c. membuat pertanyaan open-ended didasarkan
pada jawaban yang telah dibuat.
2.
Teknik penggunaan pertanyaan standar (adapting a standard question). Teknik ini
juga terdiri dari tiga langkah, yaitu:
a. mengidentifikasi topik
b. memikirkan pertanyaan standar
c. membuat pertanyaan open-ended yang baik
berdasarkan pertanyaan standar yang telah dibuat.
F. Tahapan Open-Ended Approach (OEA)
Pembelajaran dengan pendekatan Open Ended dilaksanakan melalui beberapa
tahapan antara lain sebagai berikut :
1. pendahuluan,
2. guru memberikan masalah,
3. siswa mengeksplorasi masalah tersebut,
4. guru merekam semua respon siswa,
5. guru membahas respon siswa bersama
sama dengan siswa,
6. guru meringkas apa yang telah dipelajari,
7. diakhir pembelajaran guru memberikan refleksi atau evaluasi.
G. Hal-hal yang Harus Dilakukan dalam OEA
1. Mengingat pemecahan masalah open-ended
memerlukan waktu untuk berpikir, maka konteks permasalahan yang disampaikan
harus dikenal baik oleh siswa dan harus menarik perhatian serta membangkitkan
semangat intelektual.
2. Masalah yang disajikan harus memuat
informasi yang lengkap sehingga siswa dapat memahaminya dengan mudah dan dapat
menemukan pemecahannya. Siswa dapat mengalami kesulitan memahami masalah dan
memecahkannya apabila penjelasan masalah terlalu ringkas. Hal ini bisa terjadi
karena guru bermaksud memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih cara dan
pendekatan pemecahan masalah.
3. Berikan waktu yang cukup kepada siswa
untuk mengeksplorasi masalah Guru harus memperhitungkan waktu yang dibutuhkan
siswa untuk memahami masalah, mendiskusikan kemungkinan pemecahannya, dan
merangkum apa yang telah dipelajari.
4. Guru dapat membagi waktu dalam dua
periode. Periode pertama, siswa bekerja secara individual atau kelompok dalam
memecahkan masalah dan membuat rangkuman dari hasil pemecahan masalah. Peride
kedua, digunakan untuk diskusi kelas mengenai strategi dan pemecahan serta penyimpulan
dari guru.
H. Keuntungan dari Pendekatan Terbuka
1. Siswa lebih berpartisipasi secara aktif
dalam pelajaran dan mengekspresikan ide mereka lebih sering.
2. Siswa memiliki lebih banyak kesempatan
untuk membuat komprehensif menggunakan matematika mereka pengetahuan dan
keterampilan.
3. Siswa berprestasi rendah dapat menanggapi
masalah dalam beberapa cara penting mereka sendiri.
4. Siswa secara intrinsik termotivasi untuk
memberikan bukti.
5. Siswa memiliki pengalaman yang kaya dalam
kenikmatan penemuan dan menerima persetujuan dari sesama siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar