Kamis, 26 November 2015

Peranan Bakat dalam Proses Belajar

Peranan Bakat dalam Proses Belajar
1A.     Pengertian bakat
Bakat adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir. Kemampuan itu jika diberi kesempatan untuk berkembang melalui belajar, akan menjadi kecakapan yang nyata. Sementara itu, apabila tidak dikembangkan melalui belajar, kemampuan tersebut tidak akan menjadi kecakapan nyata. Bakat yang tidak dikembangkan disebut bakat yang terpendam (Mulyatiningsih, Rudi.2004).
Guilford (1959) menyatakan bahwa “Bakat bertalian dengan kecakapan untuk melakukan sesuatu”. Bakat merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki individu, yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang. Menurut Woodworth dan Marquis (1957), “Bakat adalah salah satu kemampuan manusia (achievement, capacity, dan aptitude)”.
a.       Achievement = actual ability adalah dapat diukur dengan tes tertentu.
b.      Capacity = ability adalah tidak dapat diukur secara langsung.
c.       Aptitude adalah kualitas psikis yang hanya dapat diungkapkan dengan tes (Sunaryo.2002)
2B.     Jenis-jenis bakat
a.       Bakat umum, merupakan kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang memiliki.
b.      Bakat khusus, merupakan kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki misalnya bakat seni, memimpin, berceramah, olahraga. Bakat khusus ini terbagi lagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
·         Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang diungkapkan dalam bentuk kata-kata.
·         Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep dalam bentuk angka. 
·         Bakat Bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang penalaran analitis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi, penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain-lainnya.
·         Bakat Kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan dalam kerohanian.
·         Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi. Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas, serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
·         Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat-alat lainnya.
·         Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk dan posisi-posisinya.
·         Bakat Skolastik, yaitu kombinasi kata-kata (logika) dan angka-angka. (Termasuk didalamnya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan, berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional).


3C.     Faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat
a)      Faktor yang Berasal dari Dalam Individu
Faktor yang berasal dari dalam individu merupakan salah faktor yang bersumber dari setiap individu. Ini merupakan faktor yang sangat tampak dan dapat dilihat sebagai contohnya adalah :
·      Bakat atau Pembawaan
Bakat merupakan sesuatu yang dimiliki oleh setiap individu. Bakat sering juga disebut juga dengan hal – hal yang menjadi keahliannya. Tetapi sering dijumpai kata – kata “bakat tersembunyi”. Dengan adanya hal tersebut sering juga kita berfikiran apakah yang telah kita lakukan ini merupakan benar – benar bakat kita atau kita hanya terbiasa melakukannya dan sebenarnya kita memiliki bakat yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain.
·      Sifat –sifat keturunan
Sifat keturunan ini sudah jelas terlihat merupakan sifat yang diperoleh dari orangtua atau mungkin keluarga yang lebih tua. Sifat keturunan ini merupakan sifat identik yang dimiliki ketika seseorang dalam suatu ikatan keluarga. Hal ini dapat berupa keturunan dari fisik dan mental. Misalnya fisik yaitu bentuk muka , wajah, bentuk badan , suatu penyakit dll. Sedangkan sifat mental seperti pemarah , pemalas , pendiam , pintar , dsb.
Dengan demikian bahwa sifat keturunan dapat mempengaruhi perkembangan seorang anak .
·      Dorongan dan Instrinsik
Dorongan adalah hal yang membuat seseorang untuk melakukan suatu hal. Sedangkan naluri adalah kesanggupan atau ilmu tersembunyi yang menyuruh atau membisiskan kepada manusia bagaimana melaksanakan dorongan batin.
b)      Faktor yang Berasal dari Luar Individu
Setelah mengetahui uraian tentang faktor penyebab adanya perkembangan anak ada juga yang tidak kalah penting dan merupakan hal yang biasanya mempunyai peranan besar dalam perkembangan anak yaitu faktor dari luar. Faktor – faktor ini dapat diuraikan sebagi berikut :
·      Makanan
·      Iklim
·      Kebudayaan
·      Ekonomi
·      Kedudukan anak dalam lingkungan kelurga
c)      Faktor Umum
Setelah membahas tentang faktor dari dalam dan dari luar ada juga salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan anak. Faktor umum ini merupakan gabungan antara faktor dari dalam dan dari luar. Contohnya adalah sebagai berikut:
·      Intelegensi
·      Jenis kelamin
·      Kesehatan
·      Ras (www.imilsurimil.blogspot.com).

4D.     Usaha guru untuk mengenali dan mengembangan bakat
Guru sangat berperan penting dalam mengembangkan bakat siswa dalam berprestasi di sekolah. Kerjasama antara guru, keluarga, dan lingkungan sekitar sangat penting untuk mengembangkan bakat tersebut. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan antara keluarga, guru, dan lingkungan adalah sebagai berikut :
a.       Sejak usia dini cermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang tampak menonjol pada anak
b.      Bantu anak meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya
c.       Kembangkan konsep diri positif pada anak
d.      Perkaya anak dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta pengalaman di berbagai bidang
e.       Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang keunggulannya serta bidang-bidang lain yang berkaitan
f.       Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya
g.      Stimulasi anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain
h.      Berikan penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak
i.        Sediakan dan fasilitasi sarana bagi pengembangan bakat
j.        Dukung anak untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya
k.      Jalin hubungan baik serta akrab antara orang tua / guru dengan anak
l.        Menyalurkan bakat tersebut
m.    Memberikan kesempatan untuk mengikuti lomba-lomba sesuai bakat yang dimiliki (www.shetiechubby.blogspot.com).

Kepustakaan
Mulyatiningsih, Rudi. 2004. Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar, dan Karier. Jakarta: PT Grasindo.

Sunaryo.2002.Psikologi Untuk Keperawatan.Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

PENDEKATAN TERBUKA (OPEN-ENDED APPROACH)

A.    Pengertian Pendekatan dan Pendekatan Open-Ended
§  Pendekatan adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan.
§  Pendekatan open-ended adalah pendekatan pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki metode atau penyelesaian yang benar lebih dari satu.

B.     Masalah Terbuka
Pada pendekatan open-ended masalah yang diberikan adalah masalah yang bersifat terbuka (open-ended problem) atau masalah tidak lengkap (incomplete problem) masalah sebelumnya (asli). Dasar keterbukaan masalah diklasifikasikan dalam tiga tipe, yakni:
1.         Prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak cara penyelesaian yang benar,
2.         Hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban yang benar, dan
3.         Cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara mengubah kondisi masalah sebelumnya (asli).

C.    Tujuan Pendekatan Open-Ended
1.      Siswa diharapkan dapat mengembangkan ide-ide kreatif dan pola pikir matematis.
2.      Siswa terlatih untuk melakukan investigasi berbagai strategi dalam menyelesaikan masalah.
3.      Siswa akan memahami bahwa proses penyelesaian suatu masalah sama pentingnya dengan hasil akhir yang diperoleh.

D.    Pertanyaan Open-Ended
§  Dalam proses pembelajaran dengan pendekatan open-ended, digunakan soal-soal open-ended sebagai instrumen dalam pembelajaran.
§  Soal open-ended adalah soal yang memiliki lebih dari satu penyelesaian dan cara penyelesaian yang benar. Dengan demikian ciri terpenting dari soal open-ended adalah tersedianya keleluasaan bagi siswa untuk memakai sejumlah metode yang dianggapnya paling sesuai dalam menyelesaikan soal itu.

E.     Menyusun Pertanyaan Open-Ended
Ada dua teknik yang dapat dilakukan dalam menyusun pertanyaan Open-Ended, yaitu:
1. Teknik bekerja secara terbalik (working backward). Teknik ini terdiri dari tiga langkah, yaitu:
a.       mengidentifikasi topik
b.      memikirkan pertanyaan dan menuliskan jawaban lebih dulu
c.       membuat pertanyaan open-ended didasarkan pada jawaban yang telah dibuat.
2. Teknik penggunaan pertanyaan standar (adapting a standard question). Teknik ini juga terdiri dari tiga langkah, yaitu:
a.       mengidentifikasi topik
b.      memikirkan pertanyaan standar
c.       membuat pertanyaan open-ended yang baik berdasarkan pertanyaan standar yang telah dibuat.

F.     Tahapan Open-Ended Approach (OEA)
Pembelajaran dengan pendekatan Open Ended dilaksanakan melalui beberapa tahapan antara lain sebagai berikut :
1.      pendahuluan, 
2.      guru memberikan masalah, 
3.      siswa mengeksplorasi masalah tersebut, 
4.      guru merekam semua respon siswa, 
5.      guru membahas respon siswa bersama sama dengan siswa, 
6.      guru meringkas apa yang telah dipelajari, 
7.      diakhir pembelajaran guru memberikan refleksi atau evaluasi.

G.    Hal-hal yang Harus Dilakukan dalam OEA
1.      Mengingat pemecahan masalah open-ended memerlukan waktu untuk berpikir, maka konteks permasalahan yang disampaikan harus dikenal baik oleh siswa dan harus menarik perhatian serta membangkitkan semangat intelektual.
2.      Masalah yang disajikan harus memuat informasi yang lengkap sehingga siswa dapat memahaminya dengan mudah dan dapat menemukan pemecahannya. Siswa dapat mengalami kesulitan memahami masalah dan memecahkannya apabila penjelasan masalah terlalu ringkas. Hal ini bisa terjadi karena guru bermaksud memberi kebebasan kepada siswa untuk memilih cara dan pendekatan pemecahan masalah.
3.      Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk mengeksplorasi masalah Guru harus memperhitungkan waktu yang dibutuhkan siswa untuk memahami masalah, mendiskusikan kemungkinan pemecahannya, dan merangkum apa yang telah dipelajari.
4.      Guru dapat membagi waktu dalam dua periode. Periode pertama, siswa bekerja secara individual atau kelompok dalam memecahkan masalah dan membuat rangkuman dari hasil pemecahan masalah. Peride kedua, digunakan untuk diskusi kelas mengenai strategi dan pemecahan serta penyimpulan dari guru.

H.    Keuntungan dari Pendekatan Terbuka
1.      Siswa lebih berpartisipasi secara aktif dalam pelajaran dan mengekspresikan ide mereka lebih sering.
2.      Siswa memiliki lebih banyak kesempatan untuk membuat komprehensif menggunakan matematika mereka pengetahuan dan keterampilan.
3.      Siswa berprestasi rendah dapat menanggapi masalah dalam beberapa cara penting mereka sendiri.
4.      Siswa secara intrinsik termotivasi untuk memberikan bukti.
5.      Siswa memiliki pengalaman yang kaya dalam kenikmatan penemuan dan menerima persetujuan dari sesama siswa.