Peranan
Bakat dalam Proses Belajar
1A. Pengertian
bakat
Bakat
adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir. Kemampuan itu jika diberi kesempatan
untuk berkembang melalui belajar, akan menjadi kecakapan yang nyata. Sementara
itu, apabila tidak dikembangkan melalui belajar, kemampuan tersebut tidak akan
menjadi kecakapan nyata. Bakat yang tidak dikembangkan disebut bakat yang
terpendam (Mulyatiningsih, Rudi.2004).
Guilford
(1959) menyatakan bahwa “Bakat bertalian dengan kecakapan untuk melakukan
sesuatu”. Bakat merupakan suatu kondisi atau suatu kualitas yang dimiliki
individu, yang memungkinkan individu itu untuk berkembang pada masa mendatang.
Menurut Woodworth dan Marquis (1957), “Bakat adalah salah satu kemampuan
manusia (achievement, capacity, dan
aptitude)”.
a. Achievement
= actual ability adalah dapat diukur
dengan tes tertentu.
b. Capacity
= ability adalah tidak dapat diukur
secara langsung.
c. Aptitude
adalah kualitas psikis yang hanya dapat diungkapkan dengan tes (Sunaryo.2002)
2B. Jenis-jenis
bakat
a. Bakat umum, merupakan
kemampuan yang berupa potensi dasar yang bersifat umum, artinya setiap orang
memiliki.
b. Bakat khusus, merupakan
kemampuan yang berupa potensi khusus, artinya tidak semua orang memiliki
misalnya bakat seni, memimpin, berceramah, olahraga. Bakat khusus ini terbagi
lagi menjadi beberapa macam, diantaranya:
·
Bakat Verbal, yaitu bakat tentang konsep-konsep yang
diungkapkan dalam bentuk kata-kata.
·
Bakat Numerikal, yaitu bakat tentang konsep-konsep
dalam bentuk angka.
·
Bakat Bahasa (linguistik), yaitu bakat tentang
penalaran analitis bahasa (ahli sastra) misalnya untuk jurnalistik, stenografi,
penyiaran, editing, hukum, pramuniaga dan lain-lainnya.
·
Bakat Kecepatan, ketelitian, klerikal, yaitu bakat
tentang tugas tulis menulis, ramu-meramu untuk laboratorium, kantor dan dalam
kerohanian.
·
Bakat Relasi Ruang (spasial), yaitu bakat untuk
mengamati, menceritakan pola dua dimensi atau berpikir dalam 3 dimensi.
Mempunyai kepekaan yang tajam terhadap detail visual dan dapat menggambarkan
sesuatu dengan begitu hidup, melukis atau membuat sketsa ide secara jelas,
serta dengan mudah menyesuaikan orientasi dalam ruang tiga dimensi.
·
Bakat Mekanik, yaitu bakat tentang prinsip-prinsip
umum IPA, tata kerja mesin, perkakas dan alat-alat lainnya.
·
Bakat Abstrak, yaitu bakat yang bukan kata maupun
angka tetapi berbentuk pola, rancangan, diagram, ukuran-ukuran, bentuk-bentuk
dan posisi-posisinya.
·
Bakat Skolastik, yaitu kombinasi kata-kata (logika)
dan angka-angka. (Termasuk didalamnya kemampuan dalam penalaran, mengurutkan,
berpikir dalam pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan
konseptual atau pola numerik, pandangan hidupnya umumnya bersifat rasional).
3C. Faktor
faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat
a) Faktor
yang Berasal dari Dalam Individu
Faktor yang berasal dari dalam individu
merupakan salah faktor yang bersumber dari setiap individu. Ini merupakan
faktor yang sangat tampak dan dapat dilihat sebagai contohnya adalah :
· Bakat
atau Pembawaan
Bakat merupakan sesuatu yang dimiliki oleh
setiap individu. Bakat sering juga disebut juga dengan hal – hal yang menjadi
keahliannya. Tetapi sering dijumpai kata – kata “bakat tersembunyi”. Dengan
adanya hal tersebut sering juga kita berfikiran apakah yang telah kita lakukan
ini merupakan benar – benar bakat kita atau kita hanya terbiasa melakukannya
dan sebenarnya kita memiliki bakat yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain.
· Sifat
–sifat keturunan
Sifat keturunan ini sudah jelas terlihat
merupakan sifat yang diperoleh dari orangtua atau mungkin keluarga yang lebih
tua. Sifat keturunan ini merupakan sifat identik yang dimiliki ketika seseorang
dalam suatu ikatan keluarga. Hal ini dapat berupa keturunan dari fisik dan
mental. Misalnya fisik yaitu bentuk muka , wajah, bentuk badan , suatu penyakit
dll. Sedangkan sifat mental seperti pemarah , pemalas , pendiam , pintar , dsb.
Dengan demikian bahwa sifat keturunan
dapat mempengaruhi perkembangan seorang anak .
· Dorongan
dan Instrinsik
Dorongan adalah hal yang membuat
seseorang untuk melakukan suatu hal. Sedangkan naluri adalah kesanggupan atau
ilmu tersembunyi yang menyuruh atau membisiskan kepada manusia bagaimana
melaksanakan dorongan batin.
b)
Faktor yang Berasal dari Luar
Individu
Setelah mengetahui uraian tentang faktor
penyebab adanya perkembangan anak ada juga yang tidak kalah penting dan
merupakan hal yang biasanya mempunyai peranan besar dalam perkembangan anak
yaitu faktor dari luar. Faktor – faktor ini dapat diuraikan sebagi berikut :
· Makanan
· Iklim
· Kebudayaan
· Ekonomi
· Kedudukan
anak dalam lingkungan kelurga
c)
Faktor Umum
Setelah membahas tentang faktor dari
dalam dan dari luar ada juga salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan anak. Faktor umum ini merupakan gabungan antara faktor dari dalam
dan dari luar. Contohnya adalah sebagai berikut:
· Intelegensi
· Jenis
kelamin
· Kesehatan
· Ras
(www.imilsurimil.blogspot.com).
4D. Usaha
guru untuk mengenali dan mengembangan bakat
Guru sangat berperan penting dalam mengembangkan bakat siswa dalam
berprestasi di sekolah. Kerjasama antara guru, keluarga, dan lingkungan sekitar
sangat penting untuk mengembangkan bakat tersebut. Adapun upaya-upaya yang
dapat dilakukan antara keluarga, guru, dan lingkungan adalah sebagai berikut :
a. Sejak usia dini cermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang
tampak menonjol pada anak
b. Bantu anak meyakini dan fokus pada kelebihan dirinya
c. Kembangkan
konsep diri positif pada anak
d. Perkaya anak
dengan berbagai wawasan, pengetahuan serta pengalaman di berbagai bidang
e. Usahakan
berbagai cara untuk meningkatkan minat anak untuk belajar dan menekuni bidang
keunggulannya serta bidang-bidang lain yang berkaitan
f. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya
g. Stimulasi
anak untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang lain
h. Berikan
penghargaan dan pujian untuk setiap usaha yang dilakukan anak
i.
Sediakan dan
fasilitasi sarana bagi pengembangan bakat
j.
Dukung anak
untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam mengembangkan bakatnya
k. Jalin hubungan baik serta akrab antara orang tua / guru dengan anak
l.
Menyalurkan bakat tersebut
m. Memberikan
kesempatan untuk mengikuti lomba-lomba sesuai bakat yang dimiliki (www.shetiechubby.blogspot.com).
Kepustakaan
Mulyatiningsih, Rudi. 2004. Bimbingan Pribadi-Sosial, Belajar, dan Karier. Jakarta: PT
Grasindo.
Sunaryo.2002.Psikologi
Untuk Keperawatan.Jakarta: Buku Kedokteran EGC.